Pages

Kamis, 25 Oktober 2012

Komponen abiotik

KOMPONEN ABIOTIK

komponen abiotik adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar mahluk hidup yang berupa benda-benda mati. berikut ini merupakan contoh dari komponen abiotik:

1. TANAH
Tanah merupakan tempat hidup seluruh kehidupan. Sebagian besar zat penyusun tubuh mahluk hidup berasal dari tanah. Oleh sebab itu, tak mungkin ada kehidupan
tanpa adanya tanah. Tanah secara fisik dan kimiawi merupakan hasil proses destruksi dan konstruksi berbagai komponen lingkungan, seperti batuan dan bahan organik. Pembusukan dan pelapukan merupakan contoh proses destruksi, pembentukan mineral baru merupakan hasil proses konstruksi.

2. AIR
Air juga merupakan komponen besar dalam susunan tubuh mahluk hidup. Sebanyak 2 per 3 komponen tubuh mahluk hidup terdiri atas air. keberadaan air dipermukaan bumi yang tidak seragam telah menuntut mahluk hidup untuk beradaptasi. Akibatnya muncullah keanekaragaman mahluk hidup ditilik dari hubungannya akan air.

3. UDARA
Udara merupakan komponen penyusun atmosfer bumi. Selain sebagai selimut bumi, atmosfer juga sebagai sumber unsur tertentu yang berwujud gas. Udara yang berada di dalam tanah juga sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup. Dengan demikian komposisi udara di atmosfer dan di dalam tanah sangat berpengaruh bagi kehidupan mahluk hidup.

4. CAHAYA
Cahaya matahari merupakan komponen abiotik utama yang berguna sebagai sumber energi primer bagi kehidupan. Tumbuhan dan mahluk hidup autotrof (mampu membuat makanan sendiri) membutuhkan cahaya untuk fotosintesis. Tidak semua spektrum sinar matahari berguna untuk fotosintesis, hanya spektrum merah, nila, dan biru yang berguna untuk fotosintesis. Penyebaran cahaya di permukaan bumi juga tidak merata, penyusupan cahaya ke dalam air juga terbatas. Oleh karena itu setiap organisme mempunyai cara untuk beradaptasi terhadap unsur cahaya ini.

5. SUHU
Mahluk hidup memiliki suhu optimumtertentu untuk kelangsungan hidupnya. Ini disebabkan karena reaksi kimia dalam tubuh organisme dipengaruhioleh kuantitas suhu lingkungan. Sempitnya sebaran suhu yang memungkinkan proses biokimia dapat berlangsung secara efisien, menunjukan bahwa organisme di manapun mereka hidup, berkepentingan untuk melawan atau menghindari suhu lingkungan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

6. KELEMBABAN
Kelembaban adalah kadar air yang terdapat di udara. Kelembaban berpengaruh pada proses penguapan air dari permukaan tubuh mahluk hidup. Laju penguapan berpengaruh pada ketersediaan air dalam tubuh mahluk hidup. Kelembapan penting karena dapat mempengaruhi kecepatan penguapan air dari permukaan tubuh organisme yang selanjutnya mempengaruhi kemampuannya untuk bertahan terhadap kekeringan.

7. ARUS ANGIN
 Angin merupakan pergerakan udara yang disebabkan oleh perbedaan suhu antara tempat-tempat itu. kekuatan angin akan berpengaruh pada karakter tumbuhan. Daerah yang biasa dengan angin yang kuat, hanya bisa ditempati oleh tumbuhan yang liat dan berakar kuat, Angin juga merupakan alat penyebaran biji dan spora.

8. ARUS AIR
Hanya hewan yang dapat berenang atau menghindar dari arus deras yang dapat bertahan hidup. Oleh karena itu, hewan yang tidak dapat berenang biasanya hidup di batu-batuan atau lubang-lubang pada tebing sungai. Tumbuhan yang mampu hidup pada lingkungan berarus kuat biasanya menempelkan tubuhnya pada tanah dengan akar yang kuat. Sedangkan yang hidup di perairan yang tenang ada yang mangapung, melayang, dengan alat tubuh tertentu.

9. SALINITAS (KADAR GARAM)
Pentingnya salinitas dapat dilihat secara jelas pada spesies laut dan air tawar. Salinitas juga mempengaruhi distribusi hewan pada daerah pasang surut atau pertemuan sungai dan laut. Hewan-hewan disini memiliki kemampuan adaptasi fisiologi atau adaptasi tingkah laku untuk bertahan terhadap turun naik nya (fluktuasi) salinitas harian yang mengikuti irama pasang naik dan pasang surut air laut.

10. OMBAK
ini terutama berpengaruh pada mahluk hidup yang berada di daerah yang banyak gelombang. Untuk bertahan terhadap gempuran ombak sewaktu-waktu perlu kemampuan adaptasi khusus, misalnya kemampuan mencengkeram tempat tumbuh atau kedudukannya.

11. DERAJAD KEASAMAN (pH)
Derajad keasaman pada habitat mahluk hidup sangat berpengaruh pada jenis mahluk hidup yang ada. Setiap mahluk hidup membutuhkan kondisi pH optimal yang berbeda-beda. Perubahan pH pada habitat akan menimbulkan respon tertentu dari mahluk hidup. Beberapa tanaman dapat bertahan hidup dalam keadaan asam, lainnya dalam kondisi netral, atau lebih bersifat basa.

12. IKLIM
Iklim merupakan hasil interaksi komponen kelembaban udara, suhu, curah hujan, dll. Iklim berkaitan dengan tingkat kesuburan tanah, kadar air, kadar garam laut, arus air, ombak.

13. TOPOGRAFI
Topografi adalah kombinasi antara posisi lintang suatu tempat di permukaan bumi (latitude) serta tinggi rendahnya ditinjau dari permukaan laut (altitude).

0 komentar:

Posting Komentar